Perjalanan yang baik adalah perjalanan yang mampu memberikan banyak hikmah di dalamnya. Bukan hanya sekedar memanjakan mata, mengenyangkan perut dan memuaskan batin, namun lebih dari itu, sebuah perjalanan bisa menghadirkan berbagai macam pembelajaran tentang arti dari hidup yang sejati. Saya telah beberapakali melakukan perjalanan bersama beberapa teman, memang belum banyak perjalanan yang saya lakukan, namun cukup berkesan dan membuat rindu untuk kembali melangkah mengukir kisah lain. Perjalanan menjelajahi alam memang selalu menjadi favorit untuk saya. Kenapa? Karena dengan menjelajahi alam mampu menghadirkan rasa takjub, rasa peduli dan tentunya rasa syukur. Perjalanan mewah memang menarik dan memberikan rasa nyaman, namun entah mengapa, hati saya telah jatuh cinta dengan keadaan tidur di tempat terbuka, beralaskan matras, dilindungi oleh tenda dan dikelilingi oleh pohon-pohon serta diiringi dengan suara angin, air laut, air sungai ataupun jangkrik-jangkrik yang seolah berubah menjadi rangkaian nada yang indah. Dengan keadaan seperti itu saya sangat menikmatinya.
Menjadi salah satu insan yang berkesempatan melihat dan berhubungan langsung dengan alam bebas merupakan salah satu kebahagiaan dan kebanggaan untuk saya. Bagaimana tidak, disuguhi dengan aroma angin, daun-daun, amis air laut serta bisa merasakan langsung kebesaran dan kekuasaan-Nya adalah hal yang paling menakjubkan dan paling manis dalam hidup saya selama 22 tahun.
Danau Toba dari Bukit Gajah Bobok, Sumatera Utara |
Perjalanan merupakan sarana untuk menguatkan jati diri serta mengenal-Nya. Ya, mengenal-Nya. Mengenal siapa yang mampu menciptakan 7 lapis langit tanpa tiang namun tetap bisa tergantung menjadi atap bagi bumi. Mengenal siapa yang mampu menciptakan bumi lengkap dengan gravitasi, pasak-pasak bumi, lautan yang tak berujung serta makhluk-makhluk unik dari manusia hingga binatang dengan beribu macam spesies yang ada di dalamnya. Mengenal siapa yang mampu menciptakan planet-planet yang melintas tak saling bertabrakan serta konsisten berada di orbitnya masing-masing. Siapa sebenarnya yang menciptakan alam semesta dengan begitu luar biasa sempurna lengkap dengan fungsinya masing-masing. Dialah Allah Subhanahu wa ta’ala, Tuhan yang mampu menciptakan segalanya. Yang menciptakan malaikat dari cahaya, iblis dari api dan manusia dari tanah. Sungguh Dzat yang maha agung dan maha kuat, tak ada yang mampu menyamai apalagi menandingi.
Menelusuri sedikit demi sedikit kebesaran-Nya membuat hati kadang tergetar dan bibir tak mampu menjelaskan apa-apa saat menikmati langsung ciptaan-Nya. Memandang langit luas dengan taburan bintang-bintangnya yang berkelap-kelip, menapaki sejengkal demi sejengkal tanah basah yang masih alami, berada di tempat tertinggi menatap dan meresapi betapa kecilnya diri ini dibandingkan dengan kuasa-Nya. Perjalanan membuat saya mengerti bahwa hidup di bumi dengan banyak materi bukanlah kebahagiaan yang sesungguhnya, namun dapat mengenal-Nya lebih dekat adalah poin terpenting agar hidup dapat tetap bahagia meski dunia kadang begitu terjal untuk bisa dilewati.
Komentar
Posting Komentar